Kamis, 21 Agustus 2014

Kalki

Kalki

Kalki
Dewa Hindu
Awatara Wisnu yang menegakkan kebenaran
pada akhir Kaliyuga (zaman kegelapan)
Ejaan Dewanagari कल्कि
Ejaan IAST Kalki
Golongan Awatara Wisnu
Senjata Pedang
Wahana Kuda putih
Dalam ajaran agama Hindu, Kalki (Dewanagari: कल्किIASTKalki; juga ditulis sebagai Kalkin dan Kalaki) adalah awatara Wisnu kesepuluh sekaligus yang terakhir, yang akan datang pada akhir zaman Kaliyuga (zaman kegelapan dan kehancuran) saat ini. Nama kalki seringkali dipakai sebagai metafora untuk kekekalan dan waktu. Berbagai tradisi memiliki berbagai kepercayaan dan pemikiran mengenai kapan, bagaimana, di mana, dan mengapa Kalki muncul. Penggambaran yang umum mengenai Kalki yaitu Beliau adalah awatara yang mengendarai kuda putih (beberapa sumber mengatakan nama kudanya Devadatta [anugerah Dewa] dan dilukiskan sebagai kuda bersayap). Kalki memiliki pedang berkilat yang digunakan untuk memusnahkan kejahatan dan menghancurkan iblis Kali, kemudian menegakkan kembali dharma dan memulai zaman yang baru.

Etimologi

Kata kalki seringkali merupakan suatu kiasan dari "kekekalan" atau "waktu". Asal mula nama tersebut diperkirakan berasal dari kata kalka yang bermakna "kotor", "busuk", atau "jahat" dan oleh karena itu "Kalki" berarti "Penghancur kejahatan", "Penghancur kekacauan", "Penghancur kegelapan", atau "Sang Pembasmi Kebodohan". Dalam bahasa Hindi, kalki avatar berarti "inkarnasi di masa depan".

Ramalan tentang Kalki

Salah satu sumber yang pertama kali menyebutkan istilah Kalki adalah Wisnupurana, yang diduga muncul setelah masa Kerajaan Gupta sekitar abad ke-7 SM. Wisnu adalah dewa pemelihara dan pelindung, salah satu dari Trimurti, dan merupakan penengah yang mempertimbangkan penciptaan dan kehancuran sesuatu. Kalki juga muncul dalam salah satu dari 18 kitab Purana yang utama, Agnipurana. Kitab Purana yang memuat khusus tentang Kalki adalah Kalkipurana. Di sana dibahas kapan, dimana, bagaimana, dan mengapa Kalki muncul.

Penafsiran tentang ramalan Kalki

Banyak penulis masa kini yang mencoba menghubungkan tokoh dalam sejarah kini dengan Kalki. Perhitungan tradisional tentang jangka waktu Kaliyuga yaitu selama 432.000 tahun[1] dan dimulai tahun 3102 SM,[2] membuat klaim-klaim tersebut sulit diterima. Beberapa sarjana seperti Sri Yukteswar Giri dan David Frawley mengklaim bahwa ada siklus pertengahan dalam siklus 432.000 tahun.[3][4]
  • Shree Veera Brahmendra Maha Swami, menulis "Divya Maha Kala Jnana" (Pengetahuan Suci tentang Waktu) sekitar 1000 tahun yang lalu, mengklaim bahwa Kalki akan muncul saat Bulan, Matahari, Venus, dan Yupiter berada dalam garis lurus; beberapa kejadian tidak langka dan yang berikutnya diduga akan terjadi pada tahun 2012 atau selebihnya.[5]
  • Pandit Ved Prakash Upadhyay berpendapat dalam bukunya Kalkii Autar aur Muhammad Sahib bahwa Muhammad cocok dengan semua ramalan tentang Kalki.[6] The book Muhammad in the Hindu Scriptures claims Muhammad to be Kalki based on research from all Vedas, Puranas and Upanishads.[7][8] Tetapi tidak ada kutipan dalam Kalkipurana atau Purana lainnya yang membandingkan Muhammad dengan Kalki dan bahkan klaim tersebut diabaikan karena dianggap tidak lengkap dan kebetulan belaka.
  • Ismaili Khojas, suatu kelompok Muslim Shia dari Gujarat dan Sindh dan pengikut Aga Khan, meyakini sepuluh penjelmaan Wisnu. Menurut mereka, Imam Ali, menantu Nabi Muhammad merupakan Kalki.[1][2]
  • Dalam bukunya yang berjudul The Aquarian Message, Samael Aun Weor mengklaim diri sebagai Kalki awatara.[13]
  • Dalam buku The Avatar of What Is oleh Carolyn Lee PhD dan Holy Madness oleh Georg Feuerstein, mereka menunjukkan klaim bahwa Adi Da adalah Kalki awatara.[14]
  • Dalam Dasam Granth, Guru Gobind Singh menulis bahwa Kalki adalah Vivek Buddhi (pikiran cerdas dan spiritual) yaitu Gurmat. Ketika dosa-dosa (Manmatt/Manmukhs) muncul hanya Gurmat yang berlaku sebagai Kalki dan melenyapkan seluruh Manmatt di dunia.
  • Bhagavan Sri Swamini Jai Sathya yang semula dikenal sebagai Sri Suryanarayana Jayanthi Kumaraswami mengumumkan bahwa Kalki awatara telah lahir di Bumi. Swamiji mengklaim bahwa Kalki awatara akan muncul kembali dalam wujud seorang wanita dengan mengendarai kuda putih, membawa sebilah pedang untuk membersihkan seluruh kejahatan dan mengajari Kebenaran Illahi kepada umat manusia.
Organisasi yang berbasis di Singapura telah terdaftar dengan nama Sri Kalki Peedum Society pada tahun 1998. Anggota Sri Kalki Peedum Society[15] percaya bahwa Guru Sri Kalki Jothi mereka merupakan awatara Wisnu kesepuluh, Kalki awatara.[16

Tidak ada komentar :